Enam tanda mengejutkan Anda berisiko terkena penyakit Alzheimer – mulai dari pakaian yang lusuh hingga sumpah serapah

ALZHEIMER’S adalah kondisi yang memprihatinkan bagi penderitanya dan keluarganya.

Namun para ahli kini mengetahui bahwa ada banyak tanda peringatan dini yang dapat menunjukkan apakah Anda mengalami kondisi tersebut.

1

Pada tahap awal penyakit, gejalanya mungkin tidak kentara pada awalnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, hal tersebut menjadi lebih jelas dan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.

Meskipun terdapat gejala umum, setiap orang yang didiagnosis menderita Alzheimer adalah unik dan kemungkinan besar akan mengalami penyakit yang berbeda.

Namun bagi kebanyakan orang, tanda paling awal adalah masalah ingatan. Inilah enam hal yang harus Anda waspadai.

Menghabiskan uang

Orang lanjut usia pada umumnya berisiko tinggi ditipu.

Namun penelitian baru ini menunjukkan bahwa mengeluarkan uang bisa menjadi tanda awal penyakit Alzheimer.

Penelitian ini melibatkan 67 orang dewasa berusia sekitar 70 tahun.

Setiap orang dipasangkan dengan kontestan lain yang belum pernah mereka temui sebelumnya.

Mereka diberikan $10 (£8) untuk dibagikan sesuai keinginan mereka.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang berisiko lebih tinggi terkena Alzheimer memberikan lebih banyak uang kepada orang yang baru mereka temui.

Artinya, mereka yang mengidap penyakit tersebut lebih rentan terhadap uang tunai.

Duke Han, seorang profesor neuropsikologi di USC yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan: “Kesulitan menangani uang dianggap sebagai salah satu tanda awal penyakit Alzheimer, dan temuan ini mendukung gagasan tersebut.”

Perubahan pada humor

Para peneliti di University College London telah menemukan bahwa perubahan selera humor bisa berarti Anda berisiko terkena Alzheimer.

Mereka mengungkapkan bahwa penderita penyakit ini lebih cenderung menikmati slapstick dibandingkan bentuk komedi yang lebih rumit.

Mereka mengumpulkan teman dan keluarga dari 48 orang yang mengidap penyakit tersebut dan mengajukan pertanyaan tentang selera humor orang yang mereka cintai.

Dalam penelitian tersebut, mereka ditanya apakah anggota keluarga mereka menikmati acara seperti Mr Bean, atau acara yang lebih menyindir seperti South Park.

Kemudian mereka ditanya apakah ada perbedaan humor mereka 15 tahun lalu.

Penelitian mengungkapkan bahwa pasien Alzheimer mulai menyukai lelucon slapstick sekitar sembilan tahun sebelum timbulnya gejala khas demensia.

Mengaduk saus

Anggota keluarga penderita Alzheimer mengetahui bahwa penderitanya kesulitan untuk bersiap di pagi hari.

Penderita sering kali memilih pakaian yang bentrok dan memakai pakaian yang tidak serasi.

Dan penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2018 di Sociology of Health and Illness menunjukkan bahwa hal ini mungkin juga merupakan tanda awal dari hal-hal yang akan datang.

Mereka mempelajari 32 orang di tiga panti jompo dan 15 panti jompo di Kent.

Para peneliti mewawancarai 29 pengasuh keluarga dan anggota keluarga serta 28 staf panti jompo untuk mengetahui cara berpakaian pasien mereka.

Mereka menemukan perubahan dalam balutan pakaian bisa disebabkan oleh berbagai efek Alzheimer.

Parkir buruk

Penyakit Alzheimer memengaruhi keterampilan motorik seseorang – artinya seiring dengan perkembangan kondisinya, kemampuan mengemudinya bisa menjadi lebih buruk.

Hal ini memperlambat reaksi orang, membuat mereka buruk dalam parkir.

Para peneliti dari Universitas Washington di St Louis mempelajari kebiasaan mengemudi 139 orang – setengah dari mereka didiagnosis menderita Alzheimer dini.

Studi tersebut menemukan bahwa penderita penyakit ini lebih cenderung melakukan perubahan arah secara tiba-tiba dan melambat.

Hasilnya sangat signifikan sehingga mereka mampu membuat model untuk memprediksi apakah orang menderita Alzheimer berdasarkan cara mereka mengemudi sendiri.

Ini secara akurat memprediksi kasus pada 90 persen orang.

Bersumpah

Mengutuk adalah tanda lain bahwa seseorang mengidap penyakit Alzheimer.

Ketika seseorang mengidap penyakit ini, filter di otak mereka yang biasanya memberi tahu mereka situasi yang tepat untuk bersumpah tidak lagi kuat.

Hal ini dapat menimbulkan situasi yang canggung seperti mengumpat di depan anak-anak.

Peneliti dari Universitas California, Los Angeles menemukan bahwa 18 persen penderita Alzheimer menggunakan kata ‘f**k’ ketika diminta menyebutkan kata yang diawali dengan ‘f’.

Hal ini dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita Alzheimer.

Tidak memiliki filter

Seperti halnya mengumpat, jika seseorang mengidap Alzheimer, kemampuannya dalam menyaring apa yang ingin dikatakan menjadi kabur.

Itu karena bagian otak yang mengontrol filter internal kita, frontal prefrontal cortex, diketahui menyusut seiring bertambahnya usia, menurut para ahli.

Ini berarti pasien mungkin mengatakan atau melakukan hal-hal yang tidak pantas tanpa menyadari bahwa mereka salah.

Asosiasi Alzheimer menjelaskan: “Situasi ini bisa sangat membingungkan, menjengkelkan, mengagetkan, atau membuat frustrasi bagi penderita demensia, serta bagi orang-orang terdekatnya.

“Pengidap demensia mungkin tidak mengerti mengapa perilakunya dianggap tidak pantas. Sangat kecil kemungkinannya bahwa hal-hal tersebut sengaja tidak pantas.”


demo slot pragmatic