Orang Dapat Mempelajari ‘Indra KEENAM’ yang Mengejutkan – Dan ‘Hanya Perlu 10 Minggu Untuk Menguasainya’
ORANG dengan kehilangan penglihatan dapat belajar menavigasi lingkungan sekitar mereka menggunakan teknik yang lebih umum dikaitkan dengan kelelawar dan lumba-lumba.
Dalam percobaan baru-baru ini, peneliti Inggris mampu mengajari peserta tunanetra untuk melakukan ekolokasi dengan mendecakkan lidah hanya dalam sepuluh minggu.
Keterampilan baru ini meningkatkan mobilitas dan kemandirian, kata para ilmuwan di Universitas Durham.
Mereka mengatakan bahwa orang-orang tunanetra harus diberikan pelajaran ekolokasi untuk membantu mereka bergerak.
Dikenal sebagai sistem sonar alam, ekolokasi terjadi ketika hewan mengeluarkan suara yang memantulkan benda-benda di lingkungannya.
Gema yang kembali memberikan informasi tentang ruang di sekitarnya, memungkinkan hewan tersebut menemukan lokasi objek yang jauh atau tidak terlihat.
Penelitian sebelumnya menunjukkan secara umum pada kelelawar, paus, dan lumba-lumba bahwa beberapa orang tunanetra juga dapat menggunakan ekolokasi untuk menilai ruang.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu, tim ilmuwan yang dipimpin oleh Dr Lore Thaler dari Universitas Durham mengamati bagaimana orang mempelajari keterampilan ini.
Selama program pelatihan 10 minggu, mereka menyelidiki bagaimana kebutaan dan usia mempengaruhi pembelajaran ekolokasi berbasis klik.
Tim juga melihat bagaimana mempelajari keterampilan ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari para penyandang tunanetra.
Penelitian ini melibatkan peserta tunanetra dan dapat melihat antara usia 21 dan 79 tahun.
Mereka berpartisipasi dalam 20 sesi pelatihan selama dua hingga tiga jam selama masa studi.
Selama percobaan berlangsung, para peneliti dapat mengajari peserta cara menggunakan “klik ekolokasi”.
Ini melibatkan pembuatan suara klik dengan lidah untuk menavigasi rintangan di lingkungannya.
Peserta dapat mengenali ukuran dan orientasi objek menggunakan panggilan pantulan dari klik mereka.
Mereka diajari menggunakan labirin virtual untuk mengidentifikasi ukuran relatif suatu objek. Mereka juga dilatih untuk bernavigasi di luar lab.
Meskipun keterampilan ini sangat bermanfaat, sangat sedikit orang tunanetra yang telah dilatih cara menggunakan ekolokasi klik.
Para ahli telah mencoba menyebarkan berita ini selama bertahun-tahun, dan penelitian menunjukkan bahwa yang diperlukan hanyalah program pelatihan sederhana.
“Saya tidak bisa memikirkan pekerjaan lain dengan peserta tunanetra yang mendapat tanggapan antusias seperti itu,” kata Thaler.
Penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Plos One pada Juni 2021.
Kami membayar untuk cerita Anda! Punya cerita untuk tim Teknologi & Sains The Sun Online? Email kami di [email protected]