Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di Gaza setelah serangan roket ketika sirene serangan udara membuat ribuan orang berlarian mencari perlindungan
Pesawat tempur ISRAELI melancarkan serangkaian serangan udara di Gaza sebagai pembalasan setelah serangan roket.
Serangan di kota pesisir Ashkelon memicu sirene serangan udara dan membuat ribuan warga berlarian ke tempat perlindungan untuk berlindung.
Militer Israel mengatakan roket itu dicegat oleh sistem pertahanan udara.
Belum ada laporan mengenai korban jiwa di Gaza atau Israel.
Tidak ada kelompok Palestina yang mengaku bertanggung jawab atas serangan roket tersebut, namun militer Israel menyalahkan Hamas.
Hanya beberapa jam kemudian, pesawat Israel melancarkan serangan udara terhadap empat lokasi militer di Gaza.
“Sebagai respons atas serangan roket tersebut, pesawat Pasukan Pertahanan Israel menyerang sejumlah sasaran teror Hamas di Jalur Gaza,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Rekaman dramatis menunjukkan gumpalan asap dan api membubung dari kamp-kamp yang menjadi sasaran serangan di Jalur Gaza tengah dan utara.
Qassem mengatakan serangan udara Israel pada hari Sabtu adalah “upaya tak berdaya untuk mengakhiri aksi revolusioner yang telah menyebar ke seluruh Palestina”.
Pemogokan ini terjadi setelah hampir dua bulan keadaan relatif tenang di wilayah tersebut, berbeda dengan meningkatnya ketegangan di Tepi Barat yang diduduki.
Pasukan Israel membunuh tiga pria bersenjata Palestina di kota Jenin pada hari Jumat, di mana serangan militer diintensifkan setelah orang-orang dari daerah tersebut melakukan beberapa serangan jalanan yang mematikan di Israel.
Hamas mengatakan salah satu pria bersenjata itu termasuk di antara anggotanya, sementara kelompok militan lainnya yang didukung oleh anggota faksi Jihad Islam Palestina mengklaim orang-orang bersenjata yang tewas itu adalah anggotanya.
Juga pada hari Jumat, balon observasi Israel jatuh di Jalur Gaza utara.
Tentara Israel mengatakan sedang menyelidiki insiden tersebut.
Lonjakan kekerasan di Tepi Barat terus berlanjut dengan militer Israel melakukan penggerebekan hampir setiap hari setelah serangkaian serangan yang menewaskan 19 orang di Israel.
Dan bulan lalu, Israel dituduh melakukan “pembunuhan” terhadap jurnalis Al Jazeera Amerika Shireen Abu Aqleh, yang melaporkan dari wilayah pendudukan.
Wanita berusia 51 tahun itu sedang meliput kerusuhan di kamp pengungsi Jenin ketika dia ditembak mati dan Israel mengklaim “mungkin” tembakan orang Palestinalah yang membunuhnya.
Kami membayar untuk cerita Anda!
Punya cerita untuk meja berita The Sun?