Saya seorang ahli kesehatan mental – inilah cara membuat pria terbuka kepada Anda

Saya seorang ahli kesehatan mental – inilah cara membuat pria terbuka kepada Anda

PRIA menghindari mengungkapkan perasaannya, tetapi jika Anda mengkhawatirkan pria Anda, ada cara untuk memprovokasi dia.

Dr Ariele Noble, kepala penelitian psikologi di Mental Health Innovations – badan amal yang menjalankan layanan dukungan teks gratis 24/7, Berteriak – membagikan kiatnya untuk membuat pria terbuka.

1

Potret pasangan muda modern yang hangat dengan tulus berbicara satu sama lain sambil duduk di lantai di interior rumah yang nyaman, menyalin ruang; Nomor Shutterstock 1686595822; pembelian_pesanan: -; bekerja: -; pelanggan: -; yang lain:-Kredit: Shutterstock

1. PENCURI ADEGAN

Ciptakan ruang yang aman untuk melakukan percakapan.

Pikirkan tempat di mana suami Anda akan merasa nyaman sehingga Anda dapat berbicara tanpa gangguan; idealnya di tempat yang tenang dan santai.

Akan sangat membantu jika Anda melakukan aktivitas yang Anda tahu dia sukai, sehingga Anda tetap bisa berbicara, namun fokusnya tidak sepenuhnya tertuju padanya.

Baca lebih lanjut tentang kesehatan mental

Pertahankan bahasa tubuh yang terbuka: duduk tegak, pertahankan kontak mata yang nyaman dan arahkan tubuh Anda ke arahnya.

Periksa diri Anda sendiri sebelum percakapan dan pastikan Anda merasa tenang, terbuka, dan siap mendengarkan.

2. MULAI PERCAKAPAN

Salah satu cara untuk memulai percakapan adalah dengan memberi tahu orang yang Anda kasihi bahwa Anda memperhatikan bahwa dia tidak tampak seperti dirinya sendiri dan bahwa Anda mengkhawatirkannya, lalu Anda dapat menanyakan apa yang mengganggunya.

Jika Anda tahu mereka sedang bergumul dengan situasi tertentu, misalnya masalah di tempat kerja, jadikan itu sebagai titik awal.

Ungkapan berikut dapat membantu memulainya:

  • “Kamu tidak terlihat seperti dirimu sendiri akhir-akhir ini, ada apa?”
  • “Saya perhatikan kamu agak pendiam – bagaimana kabarmu?”
  • “Apa yang terjadi padamu?”
  • “Bagaimana pekerjaanmu saat ini?”

3. BERTANYA

Cara sederhana untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran tentang apa yang dilakukan seseorang adalah dengan bertanya, ‘Bagaimana perasaan Anda dalam skala satu sampai sepuluh?’

Untuk lebih memahami pikiran dan perasaan mereka, mulailah pertanyaan Anda dengan apa, siapa, kapan, atau bagaimana:

  • Kapan Anda mulai merasa seperti ini?
  • Apa yang menantang Anda saat ini?
  • Bagaimana cara mengelola/mengelolanya?
  • Siapa lagi yang bisa Anda ajak bicara mengenai hal ini?

Ini membantu menunjukkan bahwa Anda tertarik untuk lebih memahami apa yang mereka alami.

Jadi, daripada bertanya, ‘Apakah Anda butuh bantuan?’, cobalah bertanya, ‘Bantuan apa yang Anda butuhkan?’

4. JANGAN BERTANYA

Lewati pertanyaan ‘mengapa’. Pertanyaan ‘Mengapa’ terdengar menghakimi dan membuat pasangan Anda bersikap defensif, misalnya. “Kenapa kamu sedih?”

Keharusan membela diri menciptakan ketegangan yang menghambat kemajuan pembicaraan.

Selain itu, jangan mengajukan pertanyaan ya/tidak, karena hal ini dapat membatasi seberapa banyak orang lain dapat berbagi.

5. BERADA DI SANA

Jika dia memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya, bersikaplah menerima, berbelas kasih, dan mengakui perasaannya.

Misalnya. “Pantas saja kamu merasa cemas, masuk akal jika merasa seperti itu”

“Sepertinya segalanya menjadi sangat sulit bagimu”

6. SEMUA TELINGA

Tetap hadir selama percakapan. Dengarkan apa yang dia katakan tanpa terganggu oleh hal lain, seperti memeriksa ponsel Anda.

7. TETAPKAN SCHTUM

Cobalah untuk tidak memberi nasihat. Sekalipun kita mempunyai niat baik, memberi nasihat bisa membuat kita merasa bertanggung jawab atas situasi tersebut.

Jika suami Anda meminta nasihat, cobalah memahami situasinya dengan lebih baik terlebih dahulu.

Seringkali hanya dengan membicarakan semuanya akan membantunya menemukan jalan ke depan.

Dan jika Anda merasa perlu memberi nasihat, gunakan kata-kata yang memberdayakan.

Biarkan dia tahu, “ini berhasil untuk saya, tetapi mungkin tidak berhasil untuk Anda. Jika itu membantu, baiklah. Jika tidak, tidak apa-apa juga. Ini panggilanmu”.

8. CHECK IN

Ada banyak alasan mengapa suami Anda enggan berbicara, meskipun Anda pernah melakukan percakapan yang positif dan terbuka di masa lalu.

Terkadang kita merasa menyesal setelah terbuka tentang suatu masalah pribadi, sehingga membuat kita enggan melanjutkan diskusi.

Melapor masuk dan menindaklanjuti adalah pengingat lembut untuk memberi tahu dia bahwa Anda ada untuknya.

Mengunjungi giveusashout.org untuk informasi lebih lanjut.

Keluaran Sidney